Dampak Penerapan Pendidikan Anak Usia Dini di Masa Pandemi – Seperti yang telah dilakukan banyak negara, untuk mencegah penularan virus corona di sekolah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat edaran yang mengatur tentang penyelenggaraan pendidikan pada masa darurat penyebaran virus corona). Belajar dari rumah merupakan kebijakan yang dibuat guna untuk mencegah penularan atau penyebaran virus COVID-19 pada lingkungan sekolah.
Dengan keterbatasan kepemilikian laptop ataupun komputer dan juga akses internet dapat menjadi permasalahan yang dapat berdampak pada tidak semua siswa akan mendapatkan pembelajaran secara online. Kebijakan dan permasalahan tersebut hingga saat ini masih menjadi permasalahan yang belum ditemukan cara terbaik untuk mengatasinya.Dengan adanya COVID-19 juga berpengaruh terhadap pendidikan anak usia dini. Hari ini, kita tahu bahwa ajaran baru tentang pendidikan telah dilaksanakan.
Namun pelaksanaannya masih sama seperti sebelumnya karena adanya peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mewajibkan proses belajar mengajar dilakukan dari jarak jauh, atau dilakukan di rumah siswa. Hal ini sangat berarti bagi pendidikan anak usia dini, dimana pendidikan anak usia dini merupakan siswa yang masih sangat kecil untuk melakukan proses pembelajaran online, belum memahami proses pembelajaran, masih sangat kecil untuk melakukan proses pendidikan dengan peraturan diatas. .
Pendidikan anak usia dini adalah pemberian upaya untuk merangsang, membimbing, membina, dan memberikan kegiatan belajar yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. PAUD adalah pendidikan yang lebih memfokuskan kepada peletakan dasar terhadap tumbuh kembang 6 aspek perkembangan anak. Nilai sosial-emosional, agama dan moral, kognitif, bahasa, seni, fisik motorik.
Mengenal Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah siswa yang masih belum tahu apa-apa, belum bisa menulis, mengenal huruf, mengenal angka, bahkan berbicara dengan jelas masih sulit bagi mereka. Hal ini menjadi kendala dalam proses pendidikan anak usia dini jika dilakukan secara online atau jarang jauh.
Karena misalnya tidak mungkin siswa pendidikan anak usia dini belajar menulis dengan guru secara online, hal ini tidak meningkatkan kecerdasan siswa, tetapi akan mempengaruhi pikiran mereka yang masih sangat bersih untuk belajar teknologi. Kita melihat siswa pendidikan anak usia dini, begitu juga siswa yang berada di TK, sistem pembelajarannya sangat rumit, bahkan bisa dikatakan hari-harinya tidak digunakan untuk belajar.
Seperti yang kita ketahui, atau di sekitar kita, pendidikan anak usia dini belajar jarak jauh dengan guru memberikan buku sebagai latihan belajar menulis, mengenal huruf, berhitung, dan lainnya. Namun hal ini tidak meningkatkan kemampuan siswa, siswa juga tidak dapat mengetahui hal ini, dan kita tahu bahwa orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan anak terutama pendidikannya dan sangat penting pada usia dini.
Namun, orang tua juga bukan solusi dalam pengetahuan anak, dimana orang tua kini juga disibukkan dengan dunia kerja. Bahkan sekarang, di mana ekonomi dalam kondisi kritis, semuanya menjadi lebih mahal untuk meningkatkan keuangan negara. Hla, ini juga berkesinambungan dalam pendidikan anak, khususnya pendidikan anak usia dini.
Dampak Penerapan PAUD di Masa Pandemi
Terhambatnya Proses Belajar Mengajar
Dengan adanya pembatasan yang diberlakukan sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran virus ini memberikan dampak yang sangat luar biasa khususnya bagi proses pembelajaran anak PAUD yang awalnya sudah mulai mengenal konsep huruf dengan baik dan akan dilanjutkan ke tahap membaca hingga terhambat karena proses pengulangan sebagai penguatan konsep terbatas.
Karena belajar di sekolah hanya sebentar dan di rumah anak tidak belajar, konsep huruf yang sudah dikuasai menjadi hilang atau terlupakan. Sangat dibutuhkan peran orang tua guna untuk menciptakan lingkungan yang terbilang bersih, nyaman, aman dan sehat supaya tetap bisa mendukung anak agar tetap semangat untuk belajar dari rumah.
Mengganggu Proses Bermain Anak
Dampak lain dari covid-19 terhadap sistem pendidikan anak usia dini, dimana saat ini anak-anak di usia dini lebih banyak bermain, terutama bermain game menggunakan perangkat elektronik yang tidak baik untuk perkembangan otak dan pola pikirnya. Orang tua juga lebih memilih untuk tidak menyekolahkan anaknya, karena keterbatasan dana, dan merasa dirugikan dengan sistem pendidikan yang diterapkan selama masa Covid-19 ini.
Hal-hal inilah yang seharusnya menjadi perhatian seorang pendidik dan penerus bangsa, untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi saat ini. Dengan memilih jalan keluar dengan belajar jarak jauh, menggunakan sistem online atau online kurang efektif untuk kelangsungan proses belajar anak.
Sebab, tidak hanya untuk siswa yang masih duduk di usia dini, tetapi semua siswa dan siswa yang menjadi lebih bodoh dengan sistem pembelajaran ini. Hal ini dikarenakan dengan memberikan banyak pekerjaan rumah untuk dikerjakan di rumah dapat menambah kejenuhan siswa itu sendiri.
Kurangnya Bantuan dari Guru
Kondisi saat ini dengan merebaknya penyakit covid 19 yang tidak kunjung usai, guru tidak bisa bertatap muka langsung dengan siswa. Tantangan dan ujian bagi kelangsungan proses belajar mengajar di PAUD, terutama karena siswanya adalah anak PAUD. Dimana mereka sangat membutuhkan bantuan dari guru, membutuhkan keteladanan dari guru dan membutuhkan interaksi dengan guru dan teman.
Sekarang karena bimbingan belajar online diperlukan, siswa tidak dapat mengoperasikan ponsel Android untuk berkomunikasi dengan guru. Proses pembelajaran yang selama ini berlangsung di PAUD yang penuh dengan suka cita, suka cita, keceriaan, kasih sayang, dan berbagai kerukunan lainnya, kini telah sirna di tengah wabah Covid-19.
Kurangnya Interaksi Fisik
kurangnya interaksi fisik antara guru dan siswa karena dalam pembelajaran online siswa hanya diberikan tugas melalui whatsapp. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas karena tidak ada penjelasan awal dari guru tentang tugas yang diberikan. Siswa hanya dituntut untuk bekerja tanpa mendapat penjelasan terlebih dahulu, akibatnya banyak siswa yang mengeluh dan tidak semangat lagi mengerjakan tugas.
Ketersediaan Perangkat Teknologi Informasi
Teknologi menjadi salah satu kendala yang dihadapi orang tua. Hal tersebut terjadi karena tidak semua orang tua memiliki akses teknologi dan tidak semua orang tua mahir menggunakan teknologi.
Komunikasi dengan Guru
Terkait dengan tugas dan arahan belajar, orang tua juga harus menjaga komunikasi dengan guru. Hal ini agar orang tua tetap mendapatkan panduan belajar dari rumah untuk anaknya.
Perilaku Anak yang Berbeda (Moody)
Karena situasi pandemi ini, orang tua harus bersabar dengan mereka karena suasana hati anak mereka mudah berubah. Oleh karena itu, orang tua dituntut untuk bisa menjaga mood anak dengan cara yang baik.
Ketidaksiapan untuk Menerima Perubahan
Sekarang, orang tua menjadi guru. Atau selama anak belajar di rumah, orang tua harus bisa menjadi guru bagi anaknya. Tentu hal ini memerlukan penyesuaian bagi orang tua karena di sisi lain mereka juga harus menyelesaikan pekerjaannya sendiri, termasuk pekerjaan rumah lainnya.
Demikian ulasan tentang dampak penerapan pendidikan anak usia dini di masa pandemi, semoga bermanfaat.